Friday, January 25, 2013

4 Proyek Raksasa Penangkal Banjir Jokowi

(fakta gila) Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak sabar ingin menyelesaikan masalah banjir di Ibukota. Sejumlah terobosan telah dirancang dan segera diwujudkan, seperti 4 proyek penangkal banjir ini:

Suami Iriana ini berpendapat harus ada solusi cepat dan efektif untuk menangani banjir di Ibu Kota. Terobosan-terobosan yang berani diharapkan membawa perubahan bagi Jakarta.

Dana yang dibutuhkan pun sangat banyak, bahkan diprediksi hingga mencapai belasan triliun.

Namun, sarjana kehutanan UGM ini yakin sang investor akan antre ingin menggarap proyek besar ini.

Berikut 4 proyek raksasa yang akan dikebut Jokowi:


1. Terowongan Raksasa


 Proyek Deep Tunnel. Itulah terobosan anyar yang dirancang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Terowongan berdiameter 16 meter itu akan dibangun dari MT Haryono hingga Pluit dan diprediksi memakan dana Rp 16 triliun.

"Terobosannya, terowongan. 16 Meter diameternya di bawah tanah. Berakhir di Pluit, mulainya di MT Haryono," kata Jokowi saat ditanya terobosan terbarunya tersebut.

Hal ini disampaikan Jokowi usai masuk ke dalam gorong-gorong di pinggiran trotoar kawasan HI arah Jalan Sudirman, tepatnya di seberang Menara BCA, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (26/12/2012).

"Kita berkejaran dengan pemukiman dan gedung. Kalau nggak ada terobosan, sudah puluhan tahun kebanjiran. Deep tunnel ya terobosan itu," lanjut ayah 3 anak ini.

Menurut dia, proyek deep tunnel akan cepat dilaksanakan dengan menggandeng investor.

"Belum (ada investor yang mengajukan diri -red). Tapi saya yakin ngantre itu nanti," jawab Jokowi ditanya investor yang sudah menyatakan berminat menggarap proyek tersebut.

2. Pasang Pompa dan Perbesar Gorong-gorong

 Jokowi menginstruksikan untuk pemasangan pompa di titik-titik banjir.

Pompa itu akan menyedot air dan mengalirkannya ke kawasan Cideng dan Waduk Melati.

"Sudah saya instruksikan pasang pompa, semuanya akan dipasang. Semua yang kita punya.
Sore ini dipasang," ujar Jokowi yang terbalut seragam Korpri warna biru itu usai masuk ke dalam gorong-gorong di pinggiran trotoar kawasan HI arah Jalan Sudirman, tepatnya di seberang Menara BCA, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (26/12/2012).

Menurut dia, penyelesaian jangka pendek saat ini yang lebih diutamakan agar tidak menyusahkan masyarakat.

"Pompa dari PU, dan pemadam, semua dikerahkan ada 4 titik di sini, Trisakti, Gatot Subroto. Ini jangan sampai kejadian kayak kemarin. Harus ada action," papar dia.

Terobosan jangka panjang, lanjut Jokowi, akan memperbesar gorong-gorong. "Diperbesar tapi nunggu anggaran (APBD 2012 diketok). Kejar-kejaran dengan Januari juga," ujar dia.

3. 10 Ribu Sumur Resapan

 Jokowi akan menggalakkan pembuatan 10 ribu sumur resapan. Dengan begitu, kualitas air tanah di Jakarta bisa terjaga.

"Kita ajukan kurang lebih 10 ribu sumur resapan. Kalau tidak dikerjakan juga, kualitas air tanah menjadi semakin tidak baik. Ya itu urusan Wali Kota perbaikan drainase. Semua ingin kita gerakkan," kata Jokowi usai menyambangi rumah korban banjir yang tewas, M Soleh, di RT 10 RW 01, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (25/12/2012).

Jokowi menjelaskan sumur resapan berfungsi mengurangi debit air dan memperbaiki kualitas air tanah.

"Ini nanti 100 sampai 200 meter (kedalamannya) ke bawah. Jadi langsung masuk ke bawah," ujar Jokowi.

Menurut dia, sumur resapan akan dibuat pada tahun 2013. "Di semua tempat. Realisasinya 2013. Ya habis diketok langsung realisasi pokoknya," kata Jokowi.

4. Normalisasi Sungai

Jokowi ingin normalisasi sungai-sungai di Jakarta selesai tahun 2014. Normalisasi sungai ini penting untuk mengatasi banjir di Jakarta.

"Semuanya inginnya dipercepat, di Angke, di Ciliwung, Cengkareng Drain dan Kali Pesanggrahan. Kalau tidak, setiap tahun akan banjir seperti ini, 2014 inginnya secepatnya selesai," kata Jokowi di lokasi banjir di Jalan Adhi Karya, Kedoya Selatan, Jakarta, Sabtu (24/11/2012).

Masalah utama yang menghambat upaya normalisasi sungai itu adalah pembebasan lahan milik warga. Jokowi juga ingin hal itu bisa dipercepat.

Salah satunya, untuk normalisasi dan penataan daerah aliran sungai (DAS) Kali Pesanggrahan,
Jokowi sudah meningkatkan anggaran di APBD sampai 8 kali lipat menjadi Rp 400 miliar. Padahal sebelumnya hanya Rp 50 miliar.
 

0 comments:

Post a Comment